Banyuwangi Contoh Sukses Digitalisasi Bansos Transparan dan Tepat Sasaran

Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan

BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi resmi ditetapkan sebagai percontohan nasional dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) berbasis digital. Penetapan ini disampaikan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, saat menghadiri sosialisasi digitalisasi bansos di Desa Suko, Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Kamis (2/9/2025).

Luhut menegaskan, keberhasilan Banyuwangi dalam menyiapkan sistem pelaporan bansos yang transparan patut dijadikan model bagi lebih dari 500 kabupaten/kota di Indonesia.

“Banyuwangi ini jadi contoh. Dengan sistem digital, tidak ada lagi penerima ganda, tidak ada lagi warga layak yang tidak terdata. Semua akan lebih transparan dan adil,” ujarnya di hadapan warga.

Menurut Luhut, bansos yang tersalurkan secara tepat sasaran akan berdampak langsung pada perputaran ekonomi lokal. Dana bantuan yang diterima masyarakat, kata dia, akan kembali berputar di pasar, warung, hingga usaha kecil di desa.

Selain menyoroti digitalisasi bansos, Luhut juga menyinggung potensi kopi Banyuwangi yang dinilai memiliki daya saing tinggi. Ia menyebut pemerintah akan mendorong penelitian dan pengembangan bibit unggul kopi agar menjadi komoditas andalan untuk mendukung perekonomian masyarakat.

“Kalau semua jujur, ekonomi di bawah akan bergerak. Tidak ada lagi yang iri karena merasa tidak kebagian, semua adil,” tambahnya.

Dengan ditunjuknya Banyuwangi sebagai pilot project bansos digital, diharapkan efektivitas penyaluran bantuan semakin meningkat sekaligus menjadi warisan sistem baru yang bisa diadopsi oleh daerah lain di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Tutup