Di Balik Seragam Coklat: Kisah Haru Ayah Polisi yang Berjuang untuk Kesembuhan Putranya, Abimanyu

Ayah Berseragam Coklat yang Berjuang untuk Kesembuhan Putranya

BANTEN – Di balik seragam coklat yang kerap disalahpahami tegas dan keras, ternyata tersimpan hati seorang ayah yang tengah berjuang melawan duka. Ia adalah seorang anggota Polsek Kragilan, Kabupaten Serang, Banten — ayah dari Abimanyu, bocah kecil yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas dan kini berjuang untuk sembuh.

Beberapa hari terakhir, video yang diunggah sang ayah di media sosial viral dan mengundang simpati publik. Dalam video berdurasi singkat itu, terlihat sosok polisi berseragam coklat memeluk anaknya dengan lembut. Tak ada kata-kata berlebihan, hanya tatapan penuh kasih dan doa yang seolah menahan seluruh luka serta kecewa dalam diam.

Dalam unggahan tersebut, sang ayah menulis kalimat yang menohok hati ribuan warganet:

“Tuhan akan adil, tapi mungkin tidak sekarang.”

Kalimat sederhana itu seakan menggambarkan perasaan seorang ayah yang tetap berpegang pada keadilan dan harapan, meski jalan hidupnya tengah diuji.

Tidak ada keluh, tidak ada permintaan bantuan. Ia berjuang sendiri untuk pengobatan sang anak — menjual apa pun yang bisa dijual, bekerja sekuat tenaga agar Abimanyu dapat pulih. Meski hatinya remuk, ia tetap menjaga kehormatan institusi yang ia cintai, menahan diri agar tidak menodai seragam yang masih ia hormati.

Dukungan publik pun mengalir deras. Salah satu komentar yang menyentuh datang dari akun bernama @Februari, menulis dengan penuh empati:

“Tuhan menyembuhkan hamba-Nya.
Dan untuk ayah yang luar biasa, Tuhan memberkati selalu.
Salam sehat dari ujung Timur NTT.
Cepat sembuh adik ganteng, dan untuk bapak polisinya, tetaplah berjuang.”

Unggahan itu sontak mengundang doa dari ribuan warganet — dari Sabang hingga Merauke. Banyak yang tergerak, bukan hanya karena kisah Abimanyu, tetapi juga keteguhan hati seorang ayah yang memilih diam dalam luka dan tetap berbuat baik di tengah ketidakadilan yang dirasakannya.

Kini, Abimanyu menjadi simbol harapan. Tentang cinta seorang ayah, tentang manusia di balik seragam yang tetap punya hati lembut dan doa tulus.

Sebuah kisah nyata bahwa di balik seragam coklat itu, ada air mata yang tak terlihat — hanya doa yang terus dipanjatkan dalam senyap. (**tim)

Tinggalkan Balasan

Tutup