PDI Perjuangan Kota Malang Mantapkan Konsolidasi Internal Jelang Konferda dan Konfercab
KOTA MALANG – Dalam rangka pemantapan dan penguatan konsolidasi struktural partai pasca Kongres VI PDI Perjuangan Tahun 2025, sekaligus persiapan menuju Konferensi Daerah (Konferda) dan Konferensi Cabang (Konfercab), Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Malang menggelar Forum Diskusi Pemantapan dan Penguatan Konsolidasi Internal Diperluas, pada Minggu (9/11/2025).
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang, I Made Riandana Kartika, S.E., M.M., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) menjelang pelaksanaan Rapat Kerja, Konferda, dan Konfercab partai.
“Seluruh DPD dan DPC se-Indonesia wajib memberikan masukan untuk langkah elektoral partai lima tahun ke depan. Kami butuh masukan dari pihak-pihak kompeten, baik akademisi, praktisi, maupun konsultan pemilu yang selama ini sudah berkecimpung dengan kami,” ujar Made Riandana.
Menurutnya, forum ini menjadi langkah strategis untuk menyusun perencanaan partai yang matang dan terukur. Masukan yang dihimpun dari tingkat ranting hingga PAC akan dijadikan bahan bagi DPC dalam menyusun rencana pemenangan elektoral lima tahun ke depan, yang selanjutnya akan diteruskan ke DPD dan DPP.
“Kami akan mengangkat lebih banyak muatan-muatan lokal di Kota Malang sehingga hasil diskusi ini, yang disaring dari tingkat ranting dan PAC, akan menjadi usulan DPC PDI Perjuangan Kota Malang untuk kemenangan lima tahun ke depan,” tegas Made.
Target dan Strategi Konsolidasi
Dalam forum tersebut, Made Riandana menyoroti dua fokus utama konsolidasi:
- Target Kursi DPRD Kota Malang
PDI Perjuangan Kota Malang menargetkan untuk mengembalikan dan menambah jumlah kursi menjadi minimal 11 kursi pada Pemilu mendatang. - Penataan Internal Partai
Salah satu persoalan utama yang diidentifikasi adalah gesekan antarcakleg yang terjadi saat Pemilu Legislatif. Untuk itu, DPC berkomitmen menerapkan strategi pembagian wilayah dan klaster yang lebih ketat agar kompetisi internal tetap sehat dan produktif.
Seruan Reformasi Sistem Politik
Made Riandana juga menyoroti tantangan finansial dalam perpolitikan yang dinilai menjadi akar masalah pragmatisme dan korupsi. Ia menegaskan bahwa perjuangan PDI Perjuangan harus tetap berada di jalur idealisme, bukan kapitalisme politik.
“Rata-rata tidak ada yang punya duit banyak, itu yang jadi kendala. Karena apa, kita berjalan di jalur idealisme, bukan kapitalis, bukan pragmatis,” ujarnya.
Ia menambahkan, mahalnya biaya politik menjadi salah satu penyebab maraknya praktik korupsi di berbagai tingkatan. Karena itu, ia menyerukan perubahan sistem pemilu dan pilkada menjadi sistem tertutup sebagai solusi jangka panjang.
“Sampai kapan kita mempertahankan sistem pemilu yang pragmatis kalau hasilnya selalu sama — korupsi di mana-mana karena biaya politik sangat mahal. Jadi yang harus diubah adalah sistemnya: sistem pemilu tertutup dan sistem Pilkada tertutup. Kembalikan pilihan dewan,” tegas Made.
Forum konsolidasi ini diharapkan menjadi momentum bagi DPC PDI Perjuangan Kota Malang untuk memperkuat struktur organisasi, mempertegas arah perjuangan partai, serta menyiapkan strategi kemenangan menuju Pemilu 2029. (dpn/tim)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.









