KAI Uji Coba Kereta Ekonomi Khusus Petani dan Pedagang, Permudah Akses Distribusi Hasil Panen
Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI terus berinovasi menghadirkan layanan transportasi publik yang inklusif. Terbaru, KAI mengembangkan Kereta Penumpang Kelas Ekonomi (K3) Khusus Petani-Pedagang yang saat ini tengah dimodifikasi di UPT Balai Yasa Surabaya Gubeng.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, mengatakan kereta khusus ini dirancang untuk mendukung mobilitas petani dan pedagang, sekaligus mempermudah distribusi hasil panen serta barang dagangan secara lebih aman, leluasa, dan efisien.
“Konsep desainnya mengedepankan kemudahan akses dan ruang angkut yang lebih luas. Tempat duduk dipasang sejajar di sisi kiri dan kanan kereta, sehingga ruang tengah lapang untuk menempatkan hasil pertanian maupun dagangan, sekaligus memudahkan pergerakan di dalam kereta,” ujar Anne dalam keterangan resmi, Kamis (21/8/2025).
Desain Lebih Ramah Petani dan Pedagang
Selain tata letak kursi yang diubah, beberapa detail teknis juga dimodifikasi agar sesuai kebutuhan. Lebar pintu bordes diperbesar dari 800 mm menjadi 900 mm, sekat partisi dihilangkan untuk memperlancar akses barang, serta jumlah kursi dikurangi menjadi 73 dari semula 106.
Meski begitu, toilet tetap tersedia satu unit per kereta dan rak bagasi tetap dipertahankan demi kenyamanan penumpang.
Tahap Uji Coba
Anne menjelaskan, kereta ini merupakan hasil modifikasi dari kelas bisnis dan ekonomi. Saat ini kereta sudah memasuki tahap pengujian.
- Uji statis: dilaksanakan pada 14–15 Agustus 2025 di Balai Yasa Surabaya Gubeng.
- Uji dinamis: dilakukan pada 15 Agustus 2025 dengan rute Surabaya Gubeng–Lamongan (PP).
“Pengujian tahap awal dilakukan oleh jajaran internal KAI. Selanjutnya, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub akan terlibat dalam uji sertifikasi untuk memastikan aspek keselamatan terpenuhi sebelum nantinya melayani masyarakat,” jelas Anne.
Komitmen KAI untuk Inklusi dan Ekonomi Daerah
Anne menegaskan bahwa kereta khusus ini adalah wujud komitmen KAI memperluas akses transportasi publik yang ramah bagi semua kalangan, terutama petani dan pedagang.
“Kami ingin kereta api menjadi sahabat perjalanan para petani dan pedagang. Dengan transportasi yang tepat, rantai pasok lebih kuat, peluang usaha semakin terbuka, dan ekonomi daerah bisa bergerak lebih cepat,” ungkapnya.
Inovasi ini sekaligus mendukung visi Astacita Menuju Indonesia Emas 2045 serta misi KAI menjadikan kereta api sebagai motor pembangunan nasional, ramah lingkungan, dan berdaya saing global.
Momentum lahirnya kereta Petani-Pedagang juga menjadi bagian dari peringatan HUT ke-80 KAI pada 28 September 2025.
“Melalui inovasi berkelanjutan, KAI berkomitmen mewujudkan transportasi berstandar dunia yang ramah lingkungan, sekaligus berkontribusi nyata pada kesejahteraan masyarakat,” pungkas Anne.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.